Gigs Report : Jakarta Metaphore

Suara Ibukota, sebuah kolektif baru dari Jakarta, mengadakan gigs pertama mereka yang bernama Jakarta Metaphore. Gigs ini mengambil tempat di Granada Studio tepatnya berada di depan Heyfolks. Walaupun gigs ini diadakan bersamaan dengan sebuah gigs berkelanjutan di Heyfolks juga tetapi tidak ada konfrontasi antara kedua belah pihak :D.
Acara sendiri dimulai setelah magrib tepatnya pukul setengah 7. Di awal acara langsung dihajar oleh Thunder Sanchez yang datang dari Bandung membawakan musik Noise yang dibalut suasana Seattle sound. Walaupun bermain di awal set, Thunder Sanchez tampil sangat maksimal di gigs ini. Layaknya band grunge di tahun 90-an, Thunder Sanchez mengacak-acak set gitar mereka sendiri dengan menggesekannya ke mik dicampur efek fuzz yang tebal dan bila dilihat sepintas sang vokalis sedang setengah sadar dan memvisualisasikan dirinya seorang Kurt Cobain haha.
Thunder Sanchez
Dihajar habis oleh Thunder Sanchez, berikutnya tampil sebuah band shoegaze asal bandung bernama Memoria Phobia. Kali ini yang jadi menarik adalah mereka tidak tanggung-tanggung membawa dancer ke dalam setnya! Wow, sontak para pria yang ada di dalam venue pun bersorak sorai layaknya para serigala yang haus darah haha... Corak musik yang mereka bawakan malam itupun cukup beragam dari dreampop, shoegaze, sampai experiment alternative. Oh iyah! Tidak lupa juga kalau di acara ini disediakan sebuah charity box yang dimana para penonton di dalam venue dapat menyumbangkan uangnya untuk disumbangkan ke dompet dhuafa.
Memoria Phobia
Acarapun dilanjutkan oleh penampilan Ar and Li yang dimana pada kemarinnya juga menjadi line-up di acara "We Are Sale Vol. 5". Kalau dua set tadi kita dihajar oleh musik yang cukup menghentak, kini Ar and Li mengajak para penonton untuk lebih cooling down dengan tembang-tembang folknya yang innocent. Mereka juga sempat mengkover sebuah tembang dari Weezer yang berjudul "Butterfly".Berikutnya ada The Robotnutz yang tampil di acara ini. Merekapun melantunkan irama-irama indiepop yang cukup mengingatkan kita akan Six Spence Non Richer dan para penontonpun hanyut dibawa melayang oleh tembang-tembang mereka.
The Robotnutz
Setelah The Robotnutz, tampilah sebuah aksi Post Rock yang berasal dari Tangerang dan sempat menjadi line-up Jakarta Echofest kemarin, Fuentes. Setelah cukup lama menset instrumen mereka, akhirnya Fuentespun mulai mendengungkan getaran-getaran post rock mereka. Di set pertama, mereka tampil bereksplorasi dengan alat-alat aneh yang sengaja mereka bawa dan juga dengan nada-nada yang melodius nan membius sehingga crowd pun dibawa ombang ambing secara emosionil. Malam itu Fuentes hanya membawakan dua tembang yang dimana satu tembang dari merekapun dapat menghabiskan waktu sampai 10 menit! haha... Dan penampilan merekapun ditutup oleh tembang instrumental yang mungkin sudah dikenal orang banyak karena sudah dipubilkasikan berjudul "Saturday". Set Fuentespun berakhir, kini dilanjutkan band yang super caur "The Muffin Brothers". Karena kesalahan teknis yang tidak bisa ditanggulangi, akhirnya merekapun hanya membawakan dua lagu saja.
Fuentes
Berlanjut, setelah itu ada Ladyrose yang baru "bangkit dari kubur" dengan formasi baru mereka. Malam itupun Jakarta Metaphore ditiup kesenduan indie-rock dari Ladyrose dan yang menarik adalah di awal lagu tampaknya mereka sedikit berimprovisasi dengan menggesek gitar mereka dengan penggesek biola bak Interpol yang sedang berkolaborasi dengan Jonsi Sigur Ros :D. Nah tiba saatnya Individual mengisi set. Individual Distortion memang nampaknya sangat tepat untuk menjadi metafora Jakarta yang sumpek, pekat, dan carut marut! Kali ini Individual Distortion berfomatkan band karaoke. Di awal set merekapun membawakan sebuah tembang berjudul "Perawanku Diperkosa Supir" yang dimana sontak dari MC hingga para penonton pun masuk ke dalam studio ikut merayakan joget breakcore acak-acakan malam itu. Tak luput pemilik studiopun terlihat pucat pasi mukanya melihat keadaan tersebut. Bahkan terlihat salah satu personil dari Ladyrosepun ikut nimbrung dengan ikut mengotak atik efek noise yang tergeletak. Dan semua yang adapun merasakan keriangan setelah diperkosa oleh histerisnya noise-core Individual Distortion dengan Tuan Adythia Utama sebagai konduktornya.
Adythia Utama of Individual Distortion
Acarapun dilanjutkan oleh Kebun Anggur yang dimana kemarin telah merilis EP mereka yang berjudul "Provokasi". Diindikasikan semua personil kecuali drum nampaknya sudah dibawa teler oleh anggur yang mereka petik dari depot jamu terdekat hahaha... Setelah Kebun Anggur tampil habis-habisan, dilanjutkan oleh Lemon Season yang dimana mereka membuat sebuah split single bersama Thunder Sanchez di acara ini dan dibagikan secara gratis dan limited. Lemon Season tampil sangatlah rapi dan baik malam itu. Mereka menutup pergelaran musik ini dengan tembang-tembang post punk revival mereka yang sendu. Ketika set terakhir, merekapun membawa sebuah lagu tambahan dari Artic Monkeys yang dimana itupun menjadi tembang penutup di Jakarta Metaphore malam itu.
Tidak lupa kami ucapkan terima kasih untuk para pengisi acara malam tersebut dan juga para media-media partner seperti Brisik Radio, Hujan Radio, Wastedrockers, Whatevs Radio, RTC UI Radio, Addicted Area Webzine, Diperdaya Radio, Nipmuc Jeans, dan StoneAge Records :D
Semoga gigs ini dapat menjadi gigs berkelangsungan!
Crowd
Words by: Rizkan
Foto by: Aga Rasyidi dan Dimmy

0 komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...